Senin, 12 Desember 2011

Proses Booting Sistem Operasi pada GNU/Linux

oke oke sekarang saya akan posting tentang proses booting sistem operasi pada GNU/Linux, ini saya dapatkan dari catatan ketika saya melakukan proses praktikum di kampus saya :D
let's see kwand :D

apa sih itu proses booting? Booting adalah istilah untuk menghidupkan komputer. Secara umum, gambaran yang terjadi pada proses boot adalah sebagai berikut :
* Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju ke alamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan power-on-self test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang ada.

* Sesudah itu, BIOS mencari video card. Secara khusus, dia mencari program BIOS milik video card. Kemudian system BIOS menjalankan video card BIOS. Barulah setelah itu, video card diinisalisasi.

* Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki BIOS tersendiri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.

* BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misal memeriksa besar memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk.

ini dia biar lebih jelasnya :
proses booting dari mulai komputer di nyalakan, setelah itu komputer mengeluarkan aplikasi untuk login, setelah itu BIOS melakukan hal-hal di bawah ini :
1. pengecekan hardware ->
# di dalam hardware ada procecor availibility check (mengecek ada procecor apa ga),
di dalam prosesor terdapat mikro prosesor sendiri
# memori avaibility check

2. momori integrity check => untuk melakukan pengecekan terhadap integritas memori (kegiatan yang di lakukan adalah adanya eror atau tidak,menentukan jumlah memori).

BIOS memiliki penyimpanan sederhana sekali BIOS bisa read only tapi bisa di upgrade.

3. hadware check peripheral => contohnya mouse, keyboard, hardisk (yang penting adalah hardisk dia menentukan lokasi memori)

4. locate bootable media => cd, hardisk,flashdisk

5. Master Boot Record memiliki bootloader yang mana berfungsi untuk mmilih sistem operasi dan kemudian memanggil sistem operasi yang ada pada hardisk atau media boot lainnya.

untuk booting membutuhkan kernel dan sistem file.

6. Setelah memilih maka Bootloader akan menjalankan kernel dari sistem operasi yang dipilih dan opsi booting, setelah itu akan dijalankan mounting. Baru kemudian dia menjalankan proses booting.
7. saatnya menjalankan proses Init, jika kita mengetikan ps ax maka akan terlihat sistem initnya, jika yang bagus maka akan tampil ===> init[4]

root= /dev/sda5
root di atas adalah parameter kernel

INIT itu ada 0,1,2,3,4,5,6
0 => shutdown
1 => single mode
2=> ga di pake sama kayak di atas
3=> multi user no grafic
4=> with loo byte
5=> ga di pake sama kayak di atas
6=> reboot

===> GRUB terletak di hardisk kalau LILO, kernel di taro di MBR bersama dirinya jadi LILO itu lebih cepat tapi ribet di konfigurasinya

==> kernel + opsi booting dan initrd hanya di pake di linux saja
=> INIT (initial) sedangkan INITRD (initial ram disk) yang mana file system boong2an, mini sedikit banget dan driver khusus yang di paket secara khusus yang berfungsi untuk spesifik hardware detection.

menagapa INITRD tidak digunakan pada windows? karena kernelnya berbeda, dia mengunakan hybrid

oke segitu dulu yaa kwand, semoga postingan reasker kali ini bermanfaat :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar